INFOBDL - Baru-baru ini dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan menyatakan, bahwa mengonsumsi aspirin secara teratur dalam jangka 10 tahun kemungkinan dapat melipatgandakan risiko kehilangan penglihatan atau kebutaan.
Di kutip dari harian Zeenews, para ilmuwan tersebut menyatakan bahwa aspirin dapat meningkatkan kesempatan berkembangnya penyakit degenerasi makula basah terkait usia (Wet AMD), yaitu sebuah keadaan dimana mata dapat kehilangan penglihatan atau kebutaan.
Para peneliti dari University of Wisconsin melakukan penelitian menggunakan data dari yayasan Beaver Dam Eye Study tentang penyakit mata terkait-usia. Pemeriksaan mata dilakukan setiap 5 tahun selama periode 20-tahun pada hampir 5.000 peserta.
Peserta rata-rata berusia 43-86 tahun, kemudian ditanya apakah mereka secara teratur mengonsumsi aspirin setidaknya dua kali seminggu selama lebih dari 3 bulan. Durasi rata-rata ini ditindaklanjuti hingga 14,8 tahun.
Lalu, para peneliti mengukur risiko dari berbagai jenis AMD tersebut. Wet AMD ini ditemukan hanya 10 persen dari keseluruhan kasus, tetapi ini bisa menyebabkan kehilangan penglihatan yang berat, sedangkan Dry AMD (kering) ditemukan lebih umum dan lebih ringan, meski bisa berkembang menjadi Wet AMD kapan pun.
Hasil penelitian menunjukkan ada 512 kasus Dry AMD dan 117 kasus Wet AMD selama penelitian. Peneliti menemukan, mereka yang mengonsumsi aspirin selama 10 tahun memiliki risiko 1,4 persen dari Wet AMD, dibandingkan hanya 0,6 persen pada non-pengguna aspirin. Namun, tidak ada hubungan yang ditemukan antara konsumsi aspirin dan Dry AMD.
Menurut para peneliti, studi lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini. Jika hal ini benar, penemuan tersebut bisa membantu mengembangkan cara-cara untuk mencegah Wet AMD.
Aspirin sering disebut sebagai “obat ajaib”. Selain bertindak sebagai obat penghilang rasa sakit, aspirin juga mampu bertindak sebagai agen anti-inflamasi.
Di kutip dari harian Zeenews, para ilmuwan tersebut menyatakan bahwa aspirin dapat meningkatkan kesempatan berkembangnya penyakit degenerasi makula basah terkait usia (Wet AMD), yaitu sebuah keadaan dimana mata dapat kehilangan penglihatan atau kebutaan.
Para peneliti dari University of Wisconsin melakukan penelitian menggunakan data dari yayasan Beaver Dam Eye Study tentang penyakit mata terkait-usia. Pemeriksaan mata dilakukan setiap 5 tahun selama periode 20-tahun pada hampir 5.000 peserta.
Peserta rata-rata berusia 43-86 tahun, kemudian ditanya apakah mereka secara teratur mengonsumsi aspirin setidaknya dua kali seminggu selama lebih dari 3 bulan. Durasi rata-rata ini ditindaklanjuti hingga 14,8 tahun.
Lalu, para peneliti mengukur risiko dari berbagai jenis AMD tersebut. Wet AMD ini ditemukan hanya 10 persen dari keseluruhan kasus, tetapi ini bisa menyebabkan kehilangan penglihatan yang berat, sedangkan Dry AMD (kering) ditemukan lebih umum dan lebih ringan, meski bisa berkembang menjadi Wet AMD kapan pun.
Hasil penelitian menunjukkan ada 512 kasus Dry AMD dan 117 kasus Wet AMD selama penelitian. Peneliti menemukan, mereka yang mengonsumsi aspirin selama 10 tahun memiliki risiko 1,4 persen dari Wet AMD, dibandingkan hanya 0,6 persen pada non-pengguna aspirin. Namun, tidak ada hubungan yang ditemukan antara konsumsi aspirin dan Dry AMD.
Menurut para peneliti, studi lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini. Jika hal ini benar, penemuan tersebut bisa membantu mengembangkan cara-cara untuk mencegah Wet AMD.
Aspirin sering disebut sebagai “obat ajaib”. Selain bertindak sebagai obat penghilang rasa sakit, aspirin juga mampu bertindak sebagai agen anti-inflamasi.