INFOBDL.COM - 34 Peribahasa Bahasa Lampung dan Maknanya. Ulun Lampung dikenal dengan aneka budaya dan adat-istiadat, mulai dari pakaian, rumah, kerajinan, hingga sastra lisan Lampung yang dikenal beraneka ragam. Peribahasa dalam bahasa Lampung termasuk dalam sastra lisan yang terkenal di Lampung. Berikut ini adalah 34 peribahasa dalam bahasa Lampung yang indah dan meiliki makna yang berguna untuk kehidupan.
34 Peribahasa Bahasa Lampung dan Maknanya
Ngatet wai takeu bayuk Maknanya : Walaupun susah payah tetapi pekerjaan akan sia-sia |
Ngebidei kambing mandei Maknanya : Memaksa orang yang berpendirian keras |
Ninjuk kegho lalat aghei Maknanya : Berusaha mendapat keuntungan, apa daya hanya dapat rugi |
Nungguk apui lem taneh, pagun kenahhan asek Maknanya : Sedalam apapun menyimpan rahasia, tetap akan tercium juga |
Yow ghadeu teberek direndemken munih Maknanya : Orang yang sedang mendapat musibah malah disakiti |
Akik pakkal no mak metegh Maknanya : Anak yang tua saja tidak berhasil, apalagi yang bungsu |
Nyappakken seghek dilem ulek Maknanya : Membuang sebuah harapan |
Nyeccehken uyah diujan Maknanya : Menceritakan aib keluarga sendiri |
Gegeh nilingken wai Maknanya : Lancar sekali |
Geggeh nyepok gagagh Maknanya : Menyembunyikan benda yang tidak bisa diam |
Gelik wai gelik asahan, sekin mak munih tajem Maknanya : Habis semua usaha tetapi sia-sia |
Ibung mak jaweh jak ghuppun Maknanya : Kelakuan anak biasanya tak jauh dari kelakuan orang tuanya |
Kacak matei mandi ghah, jak ughik keno jajah Maknanya : Tidak mau hidup berada di bawah belenggu |
Kapak nelen beliung Maknanya : Yang disusul tak muncul, yang menyusul ikut hilang |
Kusuk benang jukken di mulei, kussuk umungan jukken di perwatin Maknanya : Memberikan pekerjaan sesuai dengan bidangnya |
Mak pateh lamun lemeh, mak pegat lamun kendur Maknanya : Jangan mengumbar keberanian suatu saat ketemu dengan yang lebih dari kita |
Mighak semeu babak muppeh appin mak nganak Maknanya : Berlagak seperti a mampu, padahal tidak |
Naghik ghilang salah julak Maknanya : Melaksanakan sesuatu dengan tidak semestinya |
Nawai buho nangui Maknanya : Memberitahu sesuatu kepada orang yang memang sudah tahu |
Nekan setelan utah setekung Maknanya : Mendapat untung sedikit, giliran rugi banyak sekali |
Nettek culuk diunggak lukkung Maknanya : Serba salah dalam mengambil keputusan |
Situho malah cawo, sai sanak malah kiwak Maknanya : Saling menyadari posisi masing-masing |
Tuho di ughak pahgo Maknanya : Orang yang lebih tua tetapi tidak mau mengalah |
Nyessak kuteu dilem sabuk Maknanya : Perbuatan yang sia-sia |
Nyo ubah sesam gaghak Maknanya : Sabar menunggu perubahan, namun perubahan tak kunjung tiba |
Nyow ubah manuk pebalai Maknanya : Kalau sudah jadi sifatnya, kan sulit untuk diubah |
Paghek daging mak nyisik Maknanya : Ada rejeki namun disia-siakan |
Pakkak No tuan lebai cadang pai mangei wawai Maknanya : Untuk berhasil biasanya harus berkorban dahulu |
Rajo mengan benaso aghuk keno puluk Maknanya : Lain yang dapat enak, lain lagi yang dapat susah |
Bateu cappak dilatak Maknanya : Sesuatu yang hilang tidak akan kembali lagi |
Dikedo biduk disan biduk tenimbo Maknanya : Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung |
Gegegh apui mengan wek Maknanya : Menggerogoti tetapi terlihat |
Gegegh wai diunggak bulung teles Maknanya : Sulit untuk diatur |
Gegeh aseu/kuyuk jamo kucing Maknanya : Tidak pernah dapat akur |