INFOBDL.COM - Manfaat Olahraga Aerobik Bagi Otak Anak-Anak Dan Lansia. Olahraga aerobik seperti senam, lari dan jalan cepat terbukti memiliki manfaat bagi fungsi kognitif otak dan manfaat olahraga yang diterima otak ini berbeda-beda sesuai dengan kelompok umur. Dr dr Muhammad Irfannuddin, SpKO, MpdKed, MbioMed, mengatakan bahwa olahraga aerobik dapat menjaga neuron di bagian hippokampus dan korteks frontal otak yang berhubungan dengan memori atau ingatan, pada anak- anak olahraga aerobik membantu mempercepat pertumbuhan neuron tersebut, seperti istilah mens sana in corpore sano itu sangat tepat.
Sementara pada lansia, gerakan olahraga aerobik lebih berfungsi untuk penjagaan. Penjagan ini maksudny adalah fungsi kognitif yang menurun seiring bertambahnya usia bisa dicegah jika melakukan olahraga aerobik rutin. Jalan kaki cepat atau jogging 30 menit sehari merupakan olahraga ringan yang cocok untuk lansia. Olahraga aerobik menurutnya, membantu sirkulasi peredaran darah sekaligus memicu perbaikan dan daya tahan sel. Semakin rumit olahraganya, semakin baik hasilnya, seperti olahraga jalan kaki cepat jika ingin lebih rumit lagi bisa permainan, bulutangkis atau basket yang juga membutuhkan proses berpikir. Hal itu harus dipertimbangkan dengan baik olahraga apa yang mampu dilakukan para lansia. Untuk lansia yang sudah mengalami penyakit yang merusak sistem saraf akan mendapatkan hasil yang berbeda, contohmya lansia yang memiliki stroke akan menerima manfaat yang lebih kecil karena kerusakan sarafnya sudah terjadi di banyak tempat.
Olahraga aerobik sebaiknya dilakukan sejak masih muda dan tubuh masih bugar, bisa dimulai dari usia 30 atau 40 tahunan, ketika anda semakin tua masih berfungsi kognitifnya. Itulah penjelasan perbedaan manfaat olahraga aerobik bagi otak anak dan lansia. Semoga bermanfaat!
Manfaat Olahraga Aerobik Bagi Otak Anak-Anak Dan Lansia
Olahraga aerobik membantu memacu perkembangan neuron di bagian otak yang berhubungan dengan memori lebih baik daripada hanya menghapal atau belajar. Hal ini memperbanyak aspek psikomotorik, maka fungsi kognitif anak akan berkembang lebih baik. Stimulasi psikomotorik akan lebih baik jika digabungkan dengan stimulasi kognitif. dr Irfan mencontohkan bahwa pada anak-anak, gerakan senam aerobik yang digabungkan dengan gerakan imajinatif lebih mampu merangsang pertumbuhan otak, seperti gerakan senam meniru gerakan binatang atau meniru gerakan ibadah, disitulah pertumbuhan fungsi kognitif.Sementara pada lansia, gerakan olahraga aerobik lebih berfungsi untuk penjagaan. Penjagan ini maksudny adalah fungsi kognitif yang menurun seiring bertambahnya usia bisa dicegah jika melakukan olahraga aerobik rutin. Jalan kaki cepat atau jogging 30 menit sehari merupakan olahraga ringan yang cocok untuk lansia. Olahraga aerobik menurutnya, membantu sirkulasi peredaran darah sekaligus memicu perbaikan dan daya tahan sel. Semakin rumit olahraganya, semakin baik hasilnya, seperti olahraga jalan kaki cepat jika ingin lebih rumit lagi bisa permainan, bulutangkis atau basket yang juga membutuhkan proses berpikir. Hal itu harus dipertimbangkan dengan baik olahraga apa yang mampu dilakukan para lansia. Untuk lansia yang sudah mengalami penyakit yang merusak sistem saraf akan mendapatkan hasil yang berbeda, contohmya lansia yang memiliki stroke akan menerima manfaat yang lebih kecil karena kerusakan sarafnya sudah terjadi di banyak tempat.
Olahraga aerobik sebaiknya dilakukan sejak masih muda dan tubuh masih bugar, bisa dimulai dari usia 30 atau 40 tahunan, ketika anda semakin tua masih berfungsi kognitifnya. Itulah penjelasan perbedaan manfaat olahraga aerobik bagi otak anak dan lansia. Semoga bermanfaat!