Alpukat Siger Hasil Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Lereng Gunung Tanggamus - INFOBDL.COM

Alpukat Siger Hasil Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Lereng Gunung Tanggamus

INFOBDL - Sebuah kabar menggembirakan datang dari lereng Gunung Tanggamus, Lampung. Tanaman alpukat jenis Siger Sibatu yang ditanam sebagai bagian dari program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) telah berbuah di usia kurang dari 1 tahun. Hal ini menjadi bukti nyata kesuksesan program RHL di wilayah tersebut.


Keberhasilan ini tidak lepas dari "buah kejujuran" semua pihak yang terlibat dalam program RHL. UPTD Balai Pengelolaan DAS Way Seputih Sekampung KLHK selaku Pemegang Anggaran dan PPK, UPTD KPH yang merupakan perpanjangan tangan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung selaku pendamping, dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Curah Sejuk selaku pelaksana, telah bekerja sama dengan penuh integritas dan dedikasi.

"Berbuahnya alpukat ini menunjukkan bahwa program RHL di lereng Gunung Tanggamus berjalan dengan baik," ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah. "Ini adalah hasil dari sinergi dan kejujuran semua pihak yang terlibat."

KTH Curah Sejuk, yang diketuai oleh Ahmad Yani, memilih untuk menanam alpukat Siger karena reputasi produktivitasnya yang tinggi dan bentuk buahnya yang menarik. Penanaman dilakukan di lereng Gunung Tanggamus setelah dilakukan sosialisasi bersama pihak Kehutanan untuk merehabilitasi area yang sebelumnya banyak ditanami sayur.

Upaya rehabilitasi ini merupakan komitmen KPH Kota Agung Utara Dinas Kehutanan Provinsi Lampung untuk mengubah pola tanam di lereng Gunung Tanggamus. "Kami ingin masyarakat beralih dari menanam sayur ke tanaman berkayu yang tetap menghasilkan buah," jelas Ahmad Dwi Cahyono, Kasi Perlindungan, KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat KPH Kota Agung Utara.

KPH Kota Agung Utara memberikan pendampingan intensif kepada KTH Curah Sejuk selama proses RHL. "Kami sering menginap di kantor resort KPH di Blok 16 Gisting Atas agar petani bisa berkonsultasi dengan mudah," ungkap Cahyono.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa program RHL dapat memberikan manfaat ekonomi dan ekologi bagi masyarakat. "Tanaman ini tidak hanya membantu rehabilitasi lingkungan, tetapi juga menghasilkan buah yang dapat meningkatkan pendapatan petani," kata Yanyan.

Yanyan berharap kesuksesan ini dapat menjadi contoh bagi program RHL di daerah lain. "Kita perlu meningkatkan sinergi dan kejujuran semua pihak agar program RHL dapat mencapai hasil yang maksimal," pungkasnya.

Bagikan artikel ini

Pasang Iklan Gratis